Rabu, 26 November 2014

Determination of Saponin Compound from Anredera cordifolia (Ten) Steenis Plant (Binahong) to Potential Treatment for Several Diseases

Determination of  Saponin Compound from Anredera cordifolia (Ten) Steenis Plant (Binahong) to Potential Treatment for Several Diseases


Binahong merupakan salah satu tanaman obat yang sudah ada sejak dulu. Tanaman ini tumbuh baik dalam iklim tropis, terutama Brazil. Di Vietnam, binahong banyak diolah untuk makanan. Sedangkan di Indonesia sendiri, tanaman ini kurang populer. Padahal, hampir semua bagian tanaman binahong ini dapat dimanfaatkan untuk terapi herbal. Tanaman binahong mengandung saponin, alkaloid, polifenol, flavonoid, dan mono polisakarida. Selain itu, juga kaya akan flavonoid, terutama pada daun, batang, akar, dan bunga.
Saponin dapat dijumpai pada bagian akar dan daun. Isolasi saponin, dapat dimanfaatkan untuk berbagai pengobatan, seperti, antitumor, menurunkan kolesterol, menaikkan daya tahan tubuh, antikanker, antioksidan, dan menekan resiko serangan jantung koroner.
Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk identifikasi saponin pada tanaman binahong. Baik secara kualitatif maupun kuantitif. Untuk identifikasi secara kualitatif, menggunakan sampel kering dan sampel segar tanaman binahong. Lalu, dapat juga dilakukan uji dengan kromatografi lapis tipis. Sedangkan secara kuantitatif, dapat digunakan metode analisis. Selain diidentifikasi kandungan senyawa saponin, tanaman binahong juga diidentifkasi kandungan kimia lainnya, yaitu glikosida, terpen, steroid, dan alkaloid. Pengujian kandungan senyawa ini dilakukan secara kualitatif.
Hasil yang didapat dari uji saponin pada akar, batang, daun, dan bunga tanaman binahong, positif mengandung saponin, baik menggunakan sampel kering maupun sampel basah. Selain itu, juga didapat hasil positif pada uji terpen dan glikosida. Artinya, senyawa terpen dan glikosida ini terdapat pada bagian akar, batang, daun, dan bunga. Pada uji alkaloid, hanya bunga dari tanaman binahong yang menunjukkan hasil negatif, tidak terdapat senyawa alkaloid. Sedangkan pada akar, batang, dan daun ditemukan senyawa alkaloid. Kemudian pada uji steroid, tidak ditemukan senyawa ini pada akar dan bunga, tapi terdapat pada akar dan daun.
Lalu pada uji kualitatif dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT), ditemukan senyawa saponin pada akar, akar, dan daun. Sedangkan pada uji secara kuantitatif, kadar saponin tertinggi pada akar, yaitu sebesar 43.15 %. Kadar saponin terendah pada batang, sebesar 3.65 %, dan pada daun 28.14 %. Sampel yang digunakan pada uji kualitatif ini adalah sampel kering.
Jadi, karena hampir seluruh bagian tanaman ini mengandung senyawa yang bermanfaat untuk pengobatan (terapeutik), seperti saponin, steroid, glikosida, dan alkaloid, dapat diambil kesimpulan bahwa tanaman binahong ini merupakan tanaman obat yang potensial untuk mengobati berbagai macam penyakit.

9 komentar:

  1. sarjanafarmasi, saya mau tanya. Berdasar dari referensi saya melihat bahwa daun binahong mempunyai 2 variasi, yaitu diantaranya basella alba dan basella rubr. pertanyaan saya dari 2 variasi tersebut apakah senyawa yang dikandungnya dan manfaatnya sama ?? jika beda jelaskan? trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal Isham,
      Dari Artikel yang telah saya pelajari masyarakat sering kali menyamakan tanaman gendola (Basella alba maupun Basella rubra) dengan binahong (Anredera coedifolia) karena sama-sama tumbuhan merambat. Kedua tanaman tersebut memang kerabat, sama-sama anggota famili Basellaceae. Perbedaan antara tanaman gendola dan binahong tampak pada bagian daun, batang, bunga, dan umbi. Batang dan daun gendola lebih berisi atau lebih tebal daripada batang dan daun binahong. Selain itu, bunga binahong lebih panjang dibandingkan gendola yang rapat jarak antarkuntum bunganya. Perbedaan paling jelas akan telihat saat kedua tanaman dewasa, yaitu batang binahong berumbi sedangkan batang gendola tidak berumbi. Tumbuhan gendola memang memiliki 2 variasi yaitu Basella alba (Gendola Putih) dan Basella rubra (Gendola Merah).
      Adapun perbedaan karakteristik tumbuhan Basella alba dan Basella rubra tersebut, yaitu Basella alba yang memiliki tulang daun dan batang hijau gelap dan Basella rubra yang memiliki batang dan tulang daun yang berwarna merah. tidak ada berbedaan yang signifikan antara kandungan kedua varian tersebut, karena Basella alba dan Basella rubra sama2 memiliki kandungan kimia diantaranya saponin, protein, lemak, vitamin A, B (Asam Folat, riboflavin, niacin, thiamin), C, E, K, serta mineral (kalsium, magnesium, dan zat besi). Semoga bermanfaat :)
      ~ Delin

      Hapus
    2. terima kasih delin atas penjelasannya, saya mau tanya lagi tentang tanaman gendola, apa khasiat yg spesifik dari tanaman tersebut ? dan apa sudah ada sediaan farmasi yg mengandung tanaman gendola ?

      Hapus
  2. Sarjanafarmasi, saudara saya pernah memanfaatkan daun binahong untuk mengobati luka pada kulit, dari senyawa-senyawa yang terkandung pada daun binahong yang disebutkan, senyawa yang berperan dalam hal ini apa? mohon penjelasannya, terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi menurut artikel yang saya baca daun binahong memiliki kandungan flavonoid dan asam oleanolik (golongan triterpenoid). Flavonoid memiliki manfaat yang banyak diantaranya seperti antibiotik dan antiinflamasi. Peran antibiotik tersebut sebagai antibiotik dengan mengganggu fungsi dari mikroorganisme, sedangkan asam oleanolik merupakan antioksidan dan juga memiliki fungsi sebagai toksin untuk membunuh bakteri. Semoga bisa membantu.

      Hapus
  3. permisi saya mau bertanya, mengingat banyaknya manfaat kesehatan yang dimiliki, apakah sudah ada sediaan herbal yang berbahan dasar tanaman binahong ini? terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal Gania,
      Menurut yang saya ketahui terdapat sediaan herbal bermerk Hongna dan Benahong yang tergolong jamu dengan simbol lingkaran dengan gambar tumbuhan hijau di dalamnya. Namun, belum ada sediaan herbal terstandar dan fitofarmaka yang di produksi dan beredar di Indonesia. Semoga bermanfaat :)
      ~ Delin

      Hapus
  4. Halo sarjanafarmasi uns, saya mau tanya, sebenarnya, apakah pemberian pestisida itu mempengaruhi kandungan dari dalam tanaman yg berkhasiat, semisal metabolit sekunder nya?

    BalasHapus
  5. Maaf saya mau tanya bagaimana cara pengujian saponinnya ?

    BalasHapus