Senin, 24 November 2014

Summary of Antioxidant Activity, Phenol and Flavonoid Contents of Some Selected Iranian Medicinal Plants



SUMMARY OF:
Antioxidant activity, phenol and flavonoid contents of some selected Iranian medicinal plants
(Aktivitas Antioksidan, jumlah senyawa fenol dan flavonoid pada beberapa tumbuhan obat Iranian)
Radikal bebas telah menyumbang lebih dari seratus kelainan pada manusia termasuk arterosklerosis, artritis, iskemia, cedera pada system saraf pusat, gastritis, kanker bahkan AIDS. Proses oksidasi sendiri merupakan salah satu proses paling penting dalam produksi radikal bebas dalam makanan, obat bahkan sistem kehidupan. Radikal bebas yang disebabkan karena polusi lingkungan, radiasi, bahan kimia, racun dan sebagainya dapat menyebabkan penipisan pada sistem antioksidan imun, perubahan ekspresi gen, dan induksi protein abnormal.
Baru-baru ini ditemukan antioksidan sintesis seperti butylated hydroxyl anisole (BHA), butylated hydroxyl toluene (BHT), tertiary butyated hydroquinone dan ester asam galat teridentifikasi mendorong efek kesehatan negatif. Karenanya, penggunaan senyawa-senyawa itu harus dibatasi dan mengganti penggunaan senyawa-senyawa tersebut dengan antioksidan alami.
Penelitian menyatakan bahwa tumbuhan obat tradisional Iranian seperti Mellilotus officinali (Fabaceae), Equisetum maximum (Equiseteceae), Plantago major (Plantaginaceae) memiliki aktivitas antioksidan tinggi karena keberadaan flavonoid yang merupakan senyawa polifenol yang bercirikan penangkap radikal bebas, penginhibisi enzim hidrolitik dan oksidatif serta memiliki aktivitas antiinflamasi. Dari penelitian secara in vitro, tumbuhan-tumbuhan tersebut memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Dimana mekanisme aksi flavonoid adalah dengan penangkapan atau proses pembentukan khelat.
Dalam riset ini digunakan beberapa uji, yaitu: untuk menentukan keberadaan flavonoid maupun fenol dalam tumbuhan obat tradisional Iranian serta penentuan aktivitas penangkapan radikal bebas dengan menggunakan DPPH. Dan hasilnya yaitu: tumbuhan Mellilotus officinalis hanya membutuhkan 0,1 mg/ml untuk menghasilkan aktivitas penangkapan radikal bebas sebesar 94,3%. Sedangkan BHT perlu 0,4 mg/ml untuk menunjukkan aktivitas penangkapan radikal bebas sebesar 93%
Maka, dapat disimpulkan bahwa ekstrak M. officinalis dengan jumlah senyawa flavonoid dan fenolik paling tinggi menunjukkan aktivitas antioksidan paling baik ketimbang antioksidan sintesis, BHT (butylated hydroxyl toluene)

8 komentar:

  1. halo sarjana farmasi uns! mau tanya, bagaimana, proses pembentukan khelat dalam mekanisme aksi flavonoid? terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. mekanisme pembentukan khelat secara singkat dan sederhananya seperti ini, gugus phenol yang terdapat pada flavonoid mengikat logam sehingga membentuk suatu senyawa kompleks yang stabil. dimana logam yang dimaksud dalam hal ini adalah radikal bebas yang dapat menyebabkan kanker yang tidak stabil

      Hapus
  2. sarjanafarmasi, saya mau tanya bagaimana cara penentuan aktivitas penangkapan radikal bebas dengan DPPH? terimakaksih

    BalasHapus
  3. Halo mbak Astrit, menurut saya dari artikel-artikel yang saya baca, Metode DPPH menggunakan 2,2difenil-1pikrilhidrazil sebagai sumber radikal bebas. Prinsipnya adalah reaksi penangkapan hidrogen oleh DPPH dari zat antioksidan.. Semoga penjelasan ini dapat dipahami
    -Aminah

    BalasHapus
  4. Untuk Astrit, Penentuan aktivitas penangkap radikal bebas DPPH menurut (Burda dan Oleszek, 2001) bisa dilakukan dengan mempersiapkan sebanyak 2 mL larutan 1,1-difenil- 2-pikrilhidrazil (DPPH) 93 mM dalam etanol dan ditambahkan 0.25 mL suatu ekstrak senyawa. Berubahnya warna larutan dari ungu ke warnakuning menunjukkan efisiensi penangkap radikal. Selanjutnya pada lima menit terakhir menjelang 30 menit, absorbansi diukur pada λ yang sesuai dengan spektrofotometer Uv-Vis Milton Roy 501. Aktivitas penangkapan radikal bebas dihitung sebagai persentase berkurangnya warna DPPH dengan menggunakan persamaan: 1- (absorbansi sampel/absorbansi kontrol) x 100%.
    -Ulfa Afrinurfadhilah

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaaa jadi DPPH itu bertidak sebagai radikal bebasnya. gituuu

      Hapus
  5. terimakasih atas penjelasannya mbak ami dan mbak ulfa

    BalasHapus
  6. sarjanafarmasi, menurut jurnal penelitian yang saya pelajari (Iron chelating activity, phenol and flavonoid content of some medicinal plants from Iran), membahas hubungan antara aktivitas khelat dengan zat aktif fenol & flavonoid, dimana beberapa ekstrak tanaman tradisional dari Iran yang mengandung senyawa fenol & flavonoid berkadar tinggi ternyata dapat mengubah Fe (zat besi) menjadi bentuk khelatnya, dan proses khelat tersebut berpotensi dijadikan salah satu terapi pengobatan penyakit Thalassemia. Semoga penelitian tersebut dapat dijadikan referensi berkaitan resume jurnal yang saudara/i telah bahas sebelumnya. Terima kasih.

    BalasHapus