SUMMARY OF:
Antioxidant activity, phenol and
flavonoid contents of some selected Iranian medicinal plants
(Aktivitas Antioksidan, jumlah senyawa fenol dan
flavonoid pada beberapa tumbuhan obat Iranian)
Radikal
bebas telah menyumbang lebih dari seratus kelainan pada manusia termasuk arterosklerosis, artritis, iskemia, cedera
pada system saraf pusat, gastritis, kanker bahkan AIDS. Proses oksidasi
sendiri merupakan salah satu proses paling penting dalam produksi radikal bebas
dalam makanan, obat bahkan sistem kehidupan. Radikal bebas yang disebabkan
karena polusi lingkungan, radiasi, bahan kimia, racun dan sebagainya dapat
menyebabkan penipisan pada sistem antioksidan imun, perubahan ekspresi gen, dan
induksi protein abnormal.
Baru-baru
ini ditemukan antioksidan sintesis seperti butylated hydroxyl anisole (BHA),
butylated hydroxyl toluene (BHT), tertiary butyated hydroquinone dan ester asam
galat teridentifikasi mendorong efek kesehatan negatif. Karenanya, penggunaan
senyawa-senyawa itu harus dibatasi dan mengganti penggunaan senyawa-senyawa
tersebut dengan antioksidan alami.
Penelitian
menyatakan bahwa tumbuhan obat tradisional Iranian seperti Mellilotus officinali (Fabaceae),
Equisetum maximum (Equiseteceae),
Plantago major (Plantaginaceae)
memiliki aktivitas antioksidan tinggi karena keberadaan flavonoid yang
merupakan senyawa polifenol yang bercirikan penangkap radikal bebas,
penginhibisi enzim hidrolitik dan oksidatif serta memiliki aktivitas
antiinflamasi. Dari penelitian secara in
vitro, tumbuhan-tumbuhan tersebut memiliki aktivitas antioksidan yang
tinggi. Dimana mekanisme aksi flavonoid adalah dengan penangkapan atau proses
pembentukan khelat.
Dalam
riset ini digunakan beberapa uji, yaitu: untuk menentukan keberadaan flavonoid
maupun fenol dalam tumbuhan obat tradisional Iranian serta penentuan aktivitas
penangkapan radikal bebas dengan menggunakan DPPH. Dan hasilnya yaitu: tumbuhan
Mellilotus officinalis hanya
membutuhkan 0,1 mg/ml untuk menghasilkan aktivitas penangkapan radikal bebas
sebesar 94,3%. Sedangkan BHT perlu 0,4 mg/ml untuk menunjukkan aktivitas
penangkapan radikal bebas sebesar 93%
Maka,
dapat disimpulkan bahwa ekstrak M. officinalis
dengan jumlah senyawa flavonoid dan fenolik paling tinggi menunjukkan
aktivitas antioksidan paling baik ketimbang antioksidan sintesis, BHT
(butylated hydroxyl toluene)
halo sarjana farmasi uns! mau tanya, bagaimana, proses pembentukan khelat dalam mekanisme aksi flavonoid? terimakasih
BalasHapusmekanisme pembentukan khelat secara singkat dan sederhananya seperti ini, gugus phenol yang terdapat pada flavonoid mengikat logam sehingga membentuk suatu senyawa kompleks yang stabil. dimana logam yang dimaksud dalam hal ini adalah radikal bebas yang dapat menyebabkan kanker yang tidak stabil
Hapussarjanafarmasi, saya mau tanya bagaimana cara penentuan aktivitas penangkapan radikal bebas dengan DPPH? terimakaksih
BalasHapusHalo mbak Astrit, menurut saya dari artikel-artikel yang saya baca, Metode DPPH menggunakan 2,2difenil-1pikrilhidrazil sebagai sumber radikal bebas. Prinsipnya adalah reaksi penangkapan hidrogen oleh DPPH dari zat antioksidan.. Semoga penjelasan ini dapat dipahami
BalasHapus-Aminah
Untuk Astrit, Penentuan aktivitas penangkap radikal bebas DPPH menurut (Burda dan Oleszek, 2001) bisa dilakukan dengan mempersiapkan sebanyak 2 mL larutan 1,1-difenil- 2-pikrilhidrazil (DPPH) 93 mM dalam etanol dan ditambahkan 0.25 mL suatu ekstrak senyawa. Berubahnya warna larutan dari ungu ke warnakuning menunjukkan efisiensi penangkap radikal. Selanjutnya pada lima menit terakhir menjelang 30 menit, absorbansi diukur pada λ yang sesuai dengan spektrofotometer Uv-Vis Milton Roy 501. Aktivitas penangkapan radikal bebas dihitung sebagai persentase berkurangnya warna DPPH dengan menggunakan persamaan: 1- (absorbansi sampel/absorbansi kontrol) x 100%.
BalasHapus-Ulfa Afrinurfadhilah
iyaaa jadi DPPH itu bertidak sebagai radikal bebasnya. gituuu
Hapusterimakasih atas penjelasannya mbak ami dan mbak ulfa
BalasHapussarjanafarmasi, menurut jurnal penelitian yang saya pelajari (Iron chelating activity, phenol and flavonoid content of some medicinal plants from Iran), membahas hubungan antara aktivitas khelat dengan zat aktif fenol & flavonoid, dimana beberapa ekstrak tanaman tradisional dari Iran yang mengandung senyawa fenol & flavonoid berkadar tinggi ternyata dapat mengubah Fe (zat besi) menjadi bentuk khelatnya, dan proses khelat tersebut berpotensi dijadikan salah satu terapi pengobatan penyakit Thalassemia. Semoga penelitian tersebut dapat dijadikan referensi berkaitan resume jurnal yang saudara/i telah bahas sebelumnya. Terima kasih.
BalasHapus